Dear Rasa Khawatir-ku
Hallo rasa
khawatirku!! Selamat pagi!! Kamu masih di sini ternyata ya?? Semoga hari ini, (bukan) hari terakhir kamu untuk aku … Semoga kamu (tidak) tergantikan oleh rasa lepas dan rasa
ikhlas…
Tahun 2012 sudah
beranjak di hari ke-14, tetapi mengapa kamu masih mengikuti aku layaknya bayanganku?
Bahkan bayangan ku hanya ada jika ada cahaya, tapi kamu terus mengikuti aku di
setiap waktu ku? Apakah aku yang memanggilmu? Aku tidak ingin kamu bersama ku. Biarkan
aku bersama rasa lepas saja. Kamu menghantui ku seperti mimpi buruk yang tiap
malam hadir dalalam tidurku. Kamu tau tidak rasanya diikuti kamu?? Uhhh… kalau
diikuti kamu itu super-super tidak enak. Setiap kamu datang dan menderu,
gelisah yang aku rasakan. Seperti menahan pup, padahal sudah
mules-mules..hahahahha… Sangat-sangat tidak nyaman lah pokoknya… Inilah yang
aku rasakan beberapa waktu lalu…
Oiyaa…aku menulis
surat ini bukan hanya untuk mengeluh kepadamu saja. Tetapi aku mau mengucapkan
terima kasih kepada kamu, Rasa Khawatir-ku :) Aku berterima kasih karena kamu mau menemani
aku setiap hari. Dengan adanya kamu, Rasa Khawatir-ku, aku boleh merasakan
mencintai diriku sendiri lebih dan lebih. Aku jadi bersemangat dan bergairah
lagi untuk memperjuangkan sesuatu yang lebih baik. Aku jadi lebih ingat bahwa
Tuhan mengirimkan kamu karena Ia ingin aku untuk takut dan lebih baik dari
sekarang. Dengan adanya kamu, aku terus ingat dan khawatir tentang apapun,
entah keluargaku, entah sahabat-sahabatku, entah oaring-orang yang aku baru
kenal. Itulah tanda aku menyayangi mereka. Awalnya, aku memang jenuh kamu terus
ada bersamaku. Ternyata dengan adanya
kamu, aku malah menjadi lebih baru lagi. Terima kasih ya Rasa Khawatir-ku. Aku
ingin kamu ada agar aku bisa mengkhawatirkan hal-hal kecil dan menjadi baru
selalu.
-tnf-
No comments:
Post a Comment