Apa kabar kamu di ibukota sana?? Baik-baik dan akan baik-baik saja kan??Aku di sini baik-baik saja kok tapi masih terombang-ambing dengan ketidakpastian.
Masih ingatkan suratku yang ku berikan sebelum kamu ke jakarta tempo hari?? Aku ingat kalau kamu terisak-isak di kereta (kamu sms aku soalnya.. :D)... Bukankah aku sudah mengingatkanmu untuk membukanya setelah kamu sampai di Jakarta?? :)
Aku mau berterima kasih lagi untuk waktu yang kita lalui bersama. Terima kasih aku boleh menjadi "teman yang berproses" untuk kamu. Aku pinjam frasa itu, boleh ya? Aku lihat di catatan dinding kamarmu. Terima kasih ya, Ul. Aku tidak tau bagaimana mengucapkan terima kasih yang seperti apalagi karena begitu banyak hal yang harus diberi ucapan terima kasih kepadamu. Dari lubuk hatiku yang terdalam, aku berterima kasih.
Lebih dari 4 tahun kita sudah mengenal satu sama lain. Aku tidak tahu bagaimana kita bisa sedekat itu. Ahh tidak penting juga untuk tahu bagaimana kita bisa dekat, ya nggak?? :) Aku memang agak tertutup kepadamu, tapi sepertinya kamu memahami aku. Itulah yang aku rasakan. Aku begitu nyaman untuk berada "dekat" denganmu. Kamu memang terbuka untuk menceritakan segala sesuatu kepadaku, tetapi kenapa aku tidak seperti itu kepadamu? Bukannya aku tidak percaya kepadamu, tapi ya memang itulah aku. Tidak penting juga cerita-ceritaku...ahahahaha...
Oiya.. kebetulan kita satu bimbingan sama Pak HW yang biasa kita juluki Babe.. Kamu masih ingat saat kita mendaftar penelitian si Babe?? Penuh konspirasi sekali rasanya.. ;) Sampai saat ini, aku masih menyunggingkan senyuman jika mengingatnya.. Aku rasa kamu juga seperti itu... Hahahahah... Berkat sekali aku satu bimbingan sama kamu karena secara langsung atau tidak langsung kita saling memberi support. Ya, setidaknya kita saling memberi dukungan dalam menyelesaikan
Bagaimana dengan si abang ojek mu itu?? Ada kabar apa?? Ahhh, semenjak kamu berproyek ria, kamu jarang sekali menghubungi ku yang sedang kesepian ini... Aku cemburu dengan proyek mu itu yang kamu ajak lembur terus-terusan... ahahahhaha... Jangan bosan untuk berhubungan denganku ya, Ul. Izinkan aku untuk mengucapkan "aku sayang kamu, Ul." Tentu sayangku ini berbeda dengan sayang dari pacarmu (nanti). Yaa tidak usah aku deskripsikan, kamu pasti bisa merasakan sayangku... ya nggak? Harus iya pokoknya... Apapun nanti hasil dari pendeskripsian "sayangku untuk kamu" aku akan terima mentah-mentah... Semoga saja sayang yang aku punya tidak bertepuk sebelah tangan... ahahahaha...
Masih banyak sebenarnya yang ingin aku utarakan, tapi aku cicil untuk pengobat rindu saja nanti jika aku rindu padamu. Aku mohon ijin untuk memajang foto ini ya... biar aku ingat kamu terus... :)
Salam dan peluk selalu
Semarang, Hari ke-7
20.01.2012
19:43 (di jam tangan saya)
20.01.2012
19:43 (di jam tangan saya)
@tyaslagi
ReplyDeletesudah lama memang aku tidak menulis tulisan yang indah untuk seseorang
jadi maafkan aku kalau baris kataku tak seelok baris katamu
tak ada lagi kata-kata lain yang bisa aku ucapkan
selain, aku juga sayang kamu yas
meski kadang bertanya-tanya mengapa aku tak tahu apa-apa tentang kisah asmaramu
kisah asmara? tak penting memang
tetapi setidaknya ada hal-hal yang ingin aku tahu dari kamu
tanpa aku menanyakannya
tanpa aku meminta kamu mengalirkan ceritamu panjang lebar hanya untukkku
tak apalah
aku tak peduli
selama kita masih terus menjadi teman yang berproses, aku yakin proses itu akan mendewasakan kita berdua
masih ingatkah kamu tentang kebingungan Mela akan "penetrasi"?
masih ingatkah kamu tentang "kamar gelap kamar terang"?
"becek"? "tertib"? dan semua gurauan nakal yang perlahan membawa kita pada dunia yang berbeda
dunia milik kita
bukan dunia yang dipenuhi orang-orang busuk, bertopeng, dan berbau tengik
tetapi dunia yang apa adanya kita
telanjang
bugil
nakal
meski tetap kontrovesial
ya! itulah kita
bodohnya aku
pernah cemburu dengan KIMZmu
bodohnya aku pernah mengacuhkan kamu
lucu memang ketika ingat masa-masa yang telah lalu
ya! itulah proses untuk menjadi kita
kelak
aku ingin kamu menjadi orang pertama yang tahu dengan siapa akhirnya aku melepaskan status lajangku
demikian juga aku
orang pertama yang tahu siapa pendamping hidupmu
kelak dan selamanya
kita akan terus berproses dan memproses kehidupan
aku tak menjanjikan kalau kehidupan ini indah
tapi hidup ini adalah rangkaian proses untuk menjadi indah
aku
kamu
kita
kelak selamanya
salamBijak
@ulyabukankuya