Friday, September 2, 2011

Mozaik yang tertinggal . . .

Tempat ku dibesarkan di situlah kampung halamanku,,,

Entah apa rasanya meninggalkan tempat di mana aku dibesarkan. Di situlah, tempat yang ku tinggali selama 18 tahun tepat berada di pinggiran timur Jakarta. Bukan hanya sekedar tentang sebuah rumah yang ku tinggalkan, tetapi juga mozaik-mozaik kenangan yang membentuk aku seperti sekarang ini.

Perasaan yang berkecamuk mulai muncul saat bapak dan ibu mengutarakan rencana untuk pindah ke Kota Semarang, setelah bapak pensiun. Sebenarnya Kota Semarang bukan kota yang asing bagi kami sekeluarga karena memang keluarga besar kami tinggal di Semarang. Mungkin alasan itu yang yang menjadi latar belakang untuk menetap di Semarang. Selain itu, aku juga sudah tinggal di kota ini selama 4 tahun lebih sedangkan kedua adikku juga kuliah dan sekolah di kota ini. Hanya saja masih ada hal-hal yang membuatku tidak rela untuk meninggalkan Bekasi dan harus menetap di Semarang. Tentu saja aku harus meninggalkan jejak-jejak kehidupan ku di Bekasi. Perasaan takut dan khawatir selalu ada di pikiranku. Entah aku bakal kehilangan sahabat dan teman-temanku atau apalah namanya, aku merasa tidak siap untuk itu. Apalagi setelah lulus kuliah, sahabat-sahabatku kembali ke daerah asal mereka makin membuat perasaanku khawatir kalau aku akan sendiri.

Aku rindu suasana di tempat aku dibesarkan. Yaa rasa rindu memang tidak bisa dihindari. Tapi aku percaya bahwa Tuhan telah menggariskan kehidupan untuk aku dan keluarga ku. Di kota ini, aku dan keluargaku harus memulainya dari NOL. Mau tidak mau aku harus menerimanya dengan ikhlas atau dengan kata lain aku harus legawa. Aku yakin semuanya akan menjadi mudah dengan berbesar hati... 




taken from here


-tnf-
i just want to rememorize



No comments:

Post a Comment